Perpustakaan adalah jantung Perguruan Tinggi. Istilah tersebut memiliki makna mendalam dalam perjalanan Pusat Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. Kehadiran perpustakaan ada bersamaan dengan berdirinya IAIN Pontianak pada bulan Juli 1965. Yayasan Sadar yang diketuai oleh Bapak A. Muin Sanusi, Walikota Pontianak pada saat itu, kemudian diikuti dengan pembentukan Dewan Kurator yang diketuai oleh Brigjend Ryacudu, Pangdam XII Tanjungpura. Dalam yayasan dan dewan Kurator inilah ulama, aparatur pemerintah daerah dan masyarakat Kalbar berkerjasama marajut asa dan mewujudkan cita-cita agar di daerah ini berdiri sebuah lembaga pendidikan tinggi agama Islam yaitu Fakultas Tarbiyah di Pontianak yang kemudian disusul dengan Fakultas Ushuluddin di Singkawang dengan status sebagai Fakultas Muda yang menyelenggarakan jenjang pendidikan Diploma dengan gelar Bachelor of Art (BA).

IAIN Syarif Hidayatullah Pontianak yang kini dikenal dengan IAIN Pontianak

Setelah berjalan selama 4 (empat) tahun, Fakultas Tarbiyah Pontianak bersama-sama dengan Fakultas Ushuluddin Singkawang, dinegerikan dengan berdasarkan pada Surat Keputusan (SK) Menteri Agama No. 26 Tahun 1969 sebagai cabang dari IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ditandatangani oleh Moh. Dahlan selaku Menteri Agama RI pada tahun 1969. Sejak tahun 1969 hingga 1988, Perpustakaan IAIN Pontianak kala itu dikepalai oleh Alm. M. Taufik Ishart.

Gedung Lama Perpustakaan pada tahun 1995

Periode 1990-an Perpustakaan mengalami banyak perkembangan infrastruktur dan perubahan kepemimpinan. Pada tahun 1990 hingga 1998 Perpustakaan dikepalai oleh Nizami Ikram. Perlu lima tahun kepemimpinan beliau  pada tahun 1995, perpustakaan baru memperoleh tempat sendiri walaupun menempati aula lama. Di tahun 1996, dibangun gedung perpustakaan sendiri yang terdiri dari dua lantai. Keadaan hingga berubahnya status lembaga ini menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pontianak melalui Keputusan Presiden No. 11 tanggal 21 Maret 1997, bertepatan dengan tanggal 12 Dzulqaidah 1417 H. Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Pontianak, bersama-sama dengan 32 Fakultas jauh IAIN lainnya di seluruh Indonesia, berubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN). Di kala itu Moh. Haitami Salim menjabat sebagai Kepala Perpustakaan era 1998 – 1999.

Gedung Lama Perpustakaan pada tahun 1996

Dalam Periode 1999 hingga tahun 2001 terjadi banyak dinamika organisasi yang berlangsung di Perpustakaan sepeninggalan jabatan Moh. Haitami Salim. Dinamika organisasi yang terjadi adalah pergantian kepala perpustakaan hampir ditiap tahunnya. M. Agustani Mursyid dipilih sebagai Kepala Perpustakaan hanya selama satu tahun saja yaitu pada tahun 1999 sampai tahun 2000. Kemudian beliau digantikan kembali oleh Kepala Perpustakaan sebelumnya yaitu oleh Nizami Ikram pada tahun 2000-2001. Di tahun 2001, Kepala Perpustakaan mengalami pergantian kembali yang dipimpin oleh Abd. Rachman Abror selama 2001-2005.

Gedung Lama Perpustakaan pada tahun 2006

Pada tahun 2006, Perpustakaan STAIN Pontianak diperluas menjadi tiga lantai. Di tahun ini ditunjuk pula Kepala Perpustakaan yang baru dikepalai oleh Fahrizandi selama kurang lebih 11 tahun (2006-2017). Pada tahun 2013 STAIN Pontianak membuat sejarah baru dengan perubahan statusnya menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. perjalanan STAIN Pontianak menjadi IAIN Pontianak begitu panjang, dengan adanya dukungan dari Walikota Pontianak, Sutarmidji, SH., M.Hum yang memberikan bantuan penyediaan tanah untuk kampus IAIN Pontianak. Sehingga secara otomatis Perpustakaan STAIN Pontianak berubah nama menjadi IAIN Pontianak berdasarkan Nomor 53 Tahun 2013 pada tanggal 30 Juli 2013.

Pada tanggal 1-3 Desember 2017, Pusat Perpustakaan IAIN Pontianak melakukan visitasi akreditasi perpustakaan dan menjadikan Perpustakaan IAIN Pontianak menjadi salah satu perpustakaan di Kalimantan Barat yang pertama di Akreditasi oleh Lembaga Akreditasi Perpustakaan Nasional (LAPN). Hasil resume akreditasi menyatakan bahwa Pusat Perpustakaan IAIN Pontianak meraih nilai B (baik) dengan poin 88.

Di tahun 2018 hingga kini, Kepala Perpustakaan IAIN Pontianak diampu oleh Slamet Widodo. Pada era periode kepemimpinan ini banyak pengembangan yang terjadi di perpustakaan dari hadirnya sistem layanan informasi secara online melalui Open Public Access Catalogue, gedung perpustakaan terpadu baru setinggi tujuh lantai hingga adanya repositori IAIN Pontianak yang mendukung kegiatan peningkatan kualitas karya tulis civitas akademika IAIN Pontianak.

Gedung Perpustakaan baru sejak tahun 2020

 

Sumber: IAIN Pontianak

Editor: Zulmi Kurniawan