You are currently viewing SYAITHAN DAN HAWA NAPSU

SYAITHAN DAN HAWA NAPSU

Sengaja Allah menjadikan syaithan sebagai musuhmu, supaya engkau bosan kepada syaithan lalu engkau berlindung kepada Allah. Demikian juga nafsu, supaya engkau selalu menghadap Allah.

Mursyid ketiga dari sanad thariqah Syaziliyyah, dari mursyid pertama Abu Hassan As Syazili, mursyid kedua Abu Abbas al Mursi dan beliau Ahmad Ibnu Athaillah as Sakandari telah mengarang kitab Al Hikam (hikmah – hikmah) telah tertulis 700 tahun yang lalu.

Beliau menasehati jangan membenci ciptaan Allah swt berupa syaithan dan hawa napsu. Keduanya merupakan barang ciptaan. Status barang ciptaan pasti fana, musnah dan lemah. Keduanya memiliki unsur jahat, syaithan makhluk dengki (hasad), napsu makhluk ananiyyah (keakuan), baik hasad maupun ananiyyah bertujuan menjerumuskan manusia ke lembah jurang neraka jahannam terdalam dengan menghalangi manusia dari jalan Allah (wayashuddukum ‘an sabilillah), tersesatlah hamba itu sesesat – sesatnya, kecuali hamba yang ditolong Allah dari napsu yang menipu dan dari godaan syaithan yang terkutuk.

As Sakandari memandang bahwa ciptaan Allah berupa syaithan jadikanlah sebagai pemicu untuk lebih taat kepada Allah dan untuk lebih dekat kepada Allah. Sebab, berlindung kepada Allah dari godaan dan gangguan syaithan yang rajim (terkutuk) lalu berlari mencari naungan berupa payung – payung perlindungan Allah, disitulah Allah mencurah ruah limpahkan pahala dan tuah kepada hambaNya, lalu meningkatkan derajat hamba menjadi mukmin mukhlis – mukhlas. Mukhlas berarti hamba yang diikhlaskan, tidak bisa dibujuk rayu syaithan terhina karena si hamba telah berada pada lingkaran Allah swt. Lalu, kenalilah musuh dan segera berlindung kepada Allah dari kejahatan syaithan yang terkutuk. Mengenali syaithan dengan informasi dari Allah swt dan Rasulullah saw.

 

Leave a Reply