Pontianak – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak kembali mencatatkan sejarah penting dengan menjadi tuan rumah Konferensi Internasional Positive Parenting yang berlangsung pada 28–30 Agustus 2025. Kegiatan berskala internasional ini mengangkat tema krusial, “Mengatasi Kelelahan Emosional Orang Tua: Jalan Menuju Kesejahteraan Keluarga Global”. Terselenggaranya konferensi ini tidak lepas dari dukungan seluruh elemen kampus, termasuk Perpustakaan IAIN Pontianak yang berperan dalam menyediakan sumber daya dan referensi akademik bagi para peneliti dan peserta.
Acara ini diikuti oleh peserta dari tiga negara, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Singapura, serta menghadirkan para pakar pendidikan, konselor, dan praktisi keluarga. Konferensi ini diselenggarakan secara hybrid, dengan pembukaan berlangsung secara offline di Pontianak dalam suasana khidmat dan penuh antusiasme.
Perkuat Jejaring Internasional Melalui Kerja Sama Strategis
Momentum penting dalam pembukaan ditandai dengan penandatanganan sejumlah kerja sama strategis yang akan memperkuat posisi IAIN Pontianak di kancah global. Kesepakatan yang ditandatangani mencakup:
- MoU antara IAIN Pontianak dengan Persatuan Konselor Pendidikan Malaysia
- MoU antara IAIN Pontianak dengan Persatuan Konselor Brunei
- MoA antara Dekan FDKI IAIN Pontianak dengan Dekan FDKI UIN Syekh Nurjati Cirebon
- PKS antara Kaprodi BKI IAIN Pontianak dengan Prodi BKI UIN Syekh Nurjati Cirebon
Kerja sama ini diharapkan menjadi langkah maju dalam memperkuat jejaring internasional sekaligus meningkatkan kontribusi akademik IAIN Pontianak dalam bidang bimbingan konseling dan pendidikan keluarga, yang mana nantinya akan berdampak positif pada peningkatan koleksi dan fasilitas riset di perpustakaan.
Dalam sambutannya, Rektor IAIN Pontianak menyampaikan apresiasi atas kehadiran para mitra internasional. “Kehadiran para akademisi dan praktisi dari lintas negara menunjukkan betapa isu keluarga, terutama kelelahan emosional orang tua, adalah persoalan global. Kami berharap konferensi ini menghasilkan solusi nyata untuk kesejahteraan keluarga di era modern,” ungkapnya.
Dengan berlangsungnya konferensi selama tiga hari, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang ilmiah tetapi juga ruang kolaborasi lintas negara untuk membangun keluarga yang lebih harmonis, sehat, dan sejahtera di tingkat global.
Penulis: Tatik Hartati, M.IP